Jumat, 16 Januari 2009

PT PIM Produksi Urea 1.725 ton/per hari

PT PIM Mulai Memproduksi Urea 1.725 ton per Hari JAKARTA---Setelah sempat berhenti beroperasi, sejak akhir tahun 2008, mulai hari ini (kemarin-red) Perusahaan Pupuk Iskandar Mudah (PT PIM) bisa menghasilkan pupuk Urea, sekitar 1.725 ton per hari. Dengan masuknya gas dari ExxonMobil Indonesia sebanyak 60 mmscfd. PIM bisa memproduksi 1725 ton per hari. Direktur Utama PT Perusahaan Pupuk Iskandar Mudah, Mashudianto, ketika dihubungi Indonesia Business Today di Jakarta, Kamis (15/1) membenarkan kalau PT PIM resmi beroperasi lagi. “Kemarin (14/1) bertempat di gedung BP Migas, kami (PIM) bersama perwakilan dari Exxon menandatangani kontrak jual beli gas. Dimana pengirimannya mulai hari ini (kemarin-red). Dengan masuknya gas Exxon tersebut, maka mulai sekarang PIM sudah bisa memproduksi gas sebesar 1725 ton per hari atau sekitar 570.000 ton per tahun. “Hasil produksi nya akan diperuntukkan pasar domestic. Tidak ada yang di ekspor,” ketus Mashudianto. Kepala Humas PIM, T Suhatsyah, secara terpisah berkata kontrak PIM dengan Exxon sudah dilaksanakan. PIM telah menandatangani kontrak pembelian gas terbatas setara 1 cargo yang berasal dari substitusi gas kontrak Exxon dengan Kogas, pembeli dari Korea. Volume satu kargo berlaku untuk masa operasi satu pabrik selama dua bulan ke depan. Adapun volume produksi sebesar 90 ribu ton urea. Sementara apabila dua pabrik benar beroperasi maka kapasitas produksi jadi 1,1 juta ton per tahun. Kepala Divisi Pemasaran BP MIGAS, Fathor Rahman, berkata pemerintah sangat berharap realisasi pengiriman gas benar dilakukan hari ini. Kalau kedua belah pihak sudah siap. Untuk pengiriman tahap pertama sebesar 50 - 60 MMCFD, menunggu selesainya pipa jumper, sehingga volumenya nanti menjadi 120 MMCFD. Deputy Finansial Ekonomi Pemasaran BP Migas, Djoko Harsono, berkata signing kontrak antara PIM dan Exxon berlaku selama 2009. Adapun sumber gas nya dari praktek swap dari lapangan Arun, milik Exxon, yang selama ini melayani pembeli Kogas, Korea. Akan diganti dengan suplai gas dari Lapangan Bontang. "Harga kontrak pembelian masih dibawah US$ 6 per MMBTU," kata Djoko. Kepala Badan Pengatur Usaha Hulu Migas, Raden Priyono, sebelumnya berkata selama 2009 PIM bakal mendapat pasokan gas sebanyak 9 kargo dari total 12 kargo yang dibutuhkan untuk mengoperasikan dua pabriknya. PT PIM sendiri memiliki dua pabrik pupuk urea. Untuk mengoptimalkan produksi tiap pabriknya, PIM harus membutuhkan pasokan gas hingga 12, masing-masing 6 kargo. Dengan dipasoknya gas sebanyak sembilan kargo akan sangat membantu Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pupuk ini untuk segera berkontribusi dalam menutupi kelangkaan pupuk yang sering terjadi belakangan ini. Selain berharap pada kesediaan ExxonMobil untuk menambah pasokannya. PT PIM juga masih berharap akan ketegasan pemerintah mengutamakan pasokan gas untuk konsumen dalam negeri ketimbang di ekspor. Technical and Development Director PT Pupuk Iskandar Mudah (PIM) Lilik Djadjuli sebelumnya berkata pihaknya siap menampung besaran gas tangguh. Bahkan PT PIM sudah mengajukan proposal untuk mendapatkan gas tangguh kepada BP Migas. Selain ke BP Migas, PIM dikabarkan telah mendekati BP (British Petroleum) Tangguh sebagai operator lapangan Tangguh. “Terkait berapa saja harganya, serta berapa volume itu tidak masalah. Yang terpenting kami dapat kepastian dulu, apakah kami dapat atau tidak,” jelasnya. Ris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

gunakan bahasa indonesia, boleh juga dalam bahasa inggris