Jumat, 16 Januari 2009

PLN (Persero): Obral Pembangkit

Bangun Listrik 10 ribu Tahap Dua, PLN Obral Pembangkit JAKARTA---Kendala keuangan adalah permasalahan serius yang hampir dialami semua perusahaan besar. Tidak terkecuali, Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero) tengah dibelit masalah yang sama. Padahal program pembangunan proyek listrik tahap kedua sudah harus dilaksanakan. Karena itulah, Perseroan pun tengah mempelajari PLTU mana saja yang berpotensi untuk di obral. "Memang ada PLTU yang kemungkinan bakal di jual. Namun persisnya masih sedang kita pelajari. Sekarang kita kan mau invest lagi untuk 10 ribu tahap kedua. Kan harus punya kemampuan keuangan lagi. Salah satu alternatif kita privatisasi pembangkit kita sendiri," kata Bambang Praptomo, Direktur Perencanaan dan Strategi PT PLN . Tambah Bambang selama ini sumber pendanaan PLN bersumber dari APBN, multi lateral, dan bilateral. Sekarang kita coba pertimbangkan sumber lain, melalui privatisasi pembangkit. Adapun skemanya, ada yang pengoperasiannya dilepas secara keseluruhan atau dijual. itu belum ditentukan. Bambang melanjutkan, untuk IPP proyek listrik tahap kedua, paling lambat sudah masuk 2014. Kalau swasta kan perlu waktu, nggak mungkin 2011 dia selesai karena perlu waktu. Jadi 2011 dan 2012 itu PLN sendiri. Perusahaan Listrik Negara (PLN) persero sudah tidak mampu lagi mencarikan pinjaman dalam skala yang besar. Padahal PLN masih butuh dana segar, baik untuk menjaga pasokan listrik yang ada, maupun terkait rencana pembangunan proyek listrik 10 mw tahap kedua. Harapan pun sangat ditumpuhkan pada keikutsertaan Independent power producer (IPP). Sebelumnya Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi (Dirjen LPE), Jakobus Purwono, kepada wartawan berkata pada proyek listrik 10 ribu mw tahap peran pengusaha listrik swasta mencapai 70 persen, PLN hanya 30 persen saja. Lanjutnya, langkah ini diambil karena, PLN sudah tidak mampu lagi mencarikan pinjaman baru. Kemampuan PLN sudah maksimum. Karena itu, perlu ada sumbangsih pihak swasta di dalamnya. Tender Listrik PLTU Pemalang Prospek bisnis dibidang kelistrikan masih cukup menawan. Tengok saja berbondongnya investor, baik lokal maupun asing yang memburu tandatangan PLN. Tender jual beli listrik atau power purchase agreement /PPA dari PLTU Pemalang 2.000 MW yang seyogyanya berlangsung Februari mendatang. Namun, sampai saat ini sudah ada 10 perusahaan besar yang datang melamar. Bambang Praptomo, berkata kepada wartawan adapun ke sepuluh perusahaan yang telah menyatakan niatnya; Marubeni (asal Jepang), Siemens, WTL, Alstorm, Areva, Hua Tien, serta Da Tang. Sementara, investor dari dalam negeri disebutnya tidak ada yang menyatakan minat karena kebutuhan dananya yang sangat besar Hingga kini kami (PLN) masih membuka peluang kepada siapa saja yang ingin masuk. Mungkin ada major company. Kalau pesertanya sudah banyak oke kita tender. Kita pun masih buka kesempatan kepada mereka untuk mengadakan forum diskusi. Kalau perusahaan lokal biasanya bergabung dengan asing, karena kapasitas nya besar sekali. Lokal nggak ada yang mampu. 2000 mw itu bisa dengan kapasitas 3x660 mw atau 2x1000 mw. Itu proyek IPP dibawah perpres 67/2005 untuk proyek-proyek infrastruktur. Jadi dapat jaminan pemerintah". Untuk merampungkan tender PLTU Pemalang ini, PLN telah menunjuk satu konsultan asing, international Finance corporation (IFC) RIs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

gunakan bahasa indonesia, boleh juga dalam bahasa inggris