Jumat, 16 Januari 2009

Medco, Chevron dan Total Indonesie

Urusan Kontrak Medco, Total dan Chevron Selesai Tahun Ini JAKARTA----Pemerintah kembali menjanjikan akan merampungkan kontrak perpanjangan dua Blok Migas, Medco E&P dengan Blok A Nanggruh Aceh Darussalam dan Total Indonesie di Blok Mahakam, Kalimantan Timur. Serta rencana ekspansi PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) di blok Duri area Kepala BP Migas Raden R Priyono kepada wartawan, Senin (5/1) berkata walaupun harga minyak dunia anjlok tetapi geliat investasi migas masih tumbuh. Awal tahun ini pemerintah akan merampungkan urusan kontrak perpanjangan kedua blok tersebut. "Semua KKKS masih berkomitmen meningkatkan rencana eksplorasi. Beberapa KKKS sedang ajukan perpanjangan kontrak termasuk Total Indonesie yang harus kita bahas tahun ini. Banyak lapangan yang belum dioperasikan secara maksimal,” ketusnya. Perpanjangan kontrak Total Indonesie dan Medco harus selesai tahun ini. Pembahasan perpanjangan kontrak kedua KKKS tersebut sudah dimulai tahun kemarin 2008. Semuanya sudah ada perkembangan namun masih terus dibahas bersana dirjen migas. Sebelumnya Executive Vice President Exploration & Production Total Indonesia Christophe de Margerie telah mengajukan perpanjangan kontrak eksplorasi untuk blok mahakam ke pemerintah, melalui BP Migas. Total menilai bahwa cadangan migas blok mahakam masih sangat potensial. Karena itu, walaupun Total masih memiliki tengat waktu yang lama sebelum pihaknya masa kontrak pertama selesai, total sudah tidak sabar lagi mendapatkan tandatangan pemerintah untuk masa kontrak lanjutan. Total menilai potensi cadangan gas blok itu dapat diproduksikan hingga 20 tahun ke depan. Kontrak perusahaan migas asal Perancis ini di blok Mahakam seutuhnya masih berakhir hingga 2017. Namun, melihat kandungan gas di blok ini yang cukup bagus, Total pun tidak ingin melepaskan kepemilikannya di Mahakam. Selain perpanjangan kontrak Total Indonesie. BP Migas di tahun ini juga BP Migas bakal merampungkan rencana ekspansi PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) di blok Duri Area 13. Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, pernah berkata setelah berhasil melakukan produksi pertama blok north duri area 12, yang telah berhasil produksi awal. Kini Chevron sedang melakukan konstruksi untuk eksplorasi pengembangan North Duri area 13. Untuk merealisasikan proyek ini CPI telah menyiapkan US$ 1,5 miliar. Pihak CPI sendiri belum terus terang soal rencana ekspansi pada blok duri area 13. Juru bicara Chevron Santi Manuhutu pernah menuturkan setidaknya untuk saat ini kami (Chevron Pasific Indonesia) belum bisa beri komentar terkait perkembangan eksplorasi blok north duri area 13 karena semuanya masih dalam pembahasan. Bor 16 Sumur Medco E&P Siap 15 miliar Pihak Medco E&P masih menanti kabar gembira dari pemerintah terkait penyelesaian urusan kontrak perpanjangan di Blok A Nanggruh Aceh Darussalam. Sementara urusan Blok A belum selesai Medco telah menyiapkan total dana hingga hingga US$ 15 miliar untuk rencana eksplorasi pada 16 sumur di luar blok A. “Untuk blok A Medco sudah menyiapkannya sendiri,” kata President Direktur Medco E&P Budi Basuki kepada wartawan, Senin (5/12). Untuk kontrak perpanjangan blok A, Medco E&P Medco Siapkan US$ 15 M Perusahaan Migas Nasional Medco telah menyiapkan dana investasi selama dua tahun ke depan sebesar US$ 15 miliar. President Direktur Medco E&P Budi Basuki ketika ditemui terpisah berkata rencana investasi sebesar itu khusus peruntukan rencana pengeboran pada 16 sumur Medco.Sumurnya sudah di bor tinggal injeksinya saja. Kerjaan pertama tahun ini ngeset semuanya, tapi injeksinya baru kuartal 3 atau 4. Budi Basuki menambahkan untuk kontrak exstension Blok A, pihaknya sedang menunggu selesainya urusan dengan pemerintah. "Kita masih menunggu ekstensionnya muda-mudahan bulan ini ada jawaban," harap Budi Basuki. Medco tetap menargetkan produksinya 2011. untuk splitnya sudah sepakat 65:35. Pemerintah 65 persen dan Medco 35 persen. Untuk pendanaan pengembangan Blok A, kita nggak susah nyari pendanaan karena ke ekonomiannya bagus karena itu nggak dihubungkan dengan harga minyak. Produksi gasnya nanti disalurkan ke PT Pupuk Iskandar Mudah (PIM). Volume kontrak dengan PIM sebesar 110 juta kaki kubik (MMSCFD). Akan dialirkn mulai 2011. Selain untuk PT PIM sisanya ada juga yang ke perusahaan listrik negara (PLN). Ris/Makaris Paru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

gunakan bahasa indonesia, boleh juga dalam bahasa inggris