Rabu, 01 April 2009

Sentra Tas

Sentra Tas Kutabumi-Tangerang Usaha Tas Merek Lokal Kualitas Internasional • Merek Pluto, Rilexcollection serta merek Exebigo Bagi anda yang menginginkan produk tas dengan kualitas lokal terbaik tidak salah kalau anda menyempatkan diri sebentar untuk belanja segala macam produk tas dari tas sekolah anak-anak hingga tas ransel orang dewasa, serta tas gunung yang dibuat oleh pengrajin di daerah Kutabumi - Tangerang. Kualitas produk dijamin bagus karena bahan baku yang dipakai adalah bahan baku sisa impor limbah pabrik yang ada di Tangerang, sisanya baru belanja dari Toko Bahan. Harga yang ditawarkan juga sangat terjangkau dari sekitar Rp 15 ribu hingga 50 ribu per tas. Pada umumnya pengrajin tas di daerah ini adalah perantauan asal Tanah Minang, Sumatra. Sekitar awal tahun 1990 an mereka sudah bergelut diusaha pembuatan tas ini. Sebut saja Asril Caniago, yang beralamat Jl Raya Kotabaru Ruko Pondok Sejahtera Blok C-D No 11 – 12, sudah hampir 15 tahun bergelut dalam usaha pembuatan tas (dari tas anak – ransel hingga dewasa). Adapun merek produk tas kreasi Asril Caniago adalah merek Rilex collection. Tidak jauh dari rumah Asril, masih di lokasi yang sama anda bakal disuguhkan dengan merek tas Ransel anak hingga tas Traveling ukuran jumbo dengan merek Pluto yang dibuat oleh bapak satu anak, dialah Burial, di saat usianya yang masih 30 tahun Burial sudah menikmati nikmatnya mengais untung dari merajut tas. Bila anda ingin mengetahui koleksi yang lain lagi, anda bisa nyebrang jalan raya kotabaru menuju kerumah dari sang empuhnya usaha tas merek Exebigo, Jen Caniago lah sang empuhnya pemilik merek tersebut. Di rumah yang beralamat di Jl Beringin No 4, Desa Kutabumi anda bisa mendapatkan produk tas ransel ukuran orang dewasa. Banyak keuntungan yang anda bisa dapat bila datang langsung atau pun menghubungi mereka via telepon guna mendapatkan produk. Sebagai produsen dengan merek sendiri para pengrajin di daerah ini bersedia mendiskusikan kebijakan harga baru baru anda bila modal anda lagi tipis. Selain mendapatkan produk mereka, jika anda punya model sendiri dan ingin dibuatkan, semua pengrajin di daerah ini jagonya merajut tas. Asalkan punya model maka dalam beberapa hari atau minggu pesanan anda sudah ada. Atau terkadang anda punya masalah dengan kesanggupan keuangan sementara anda sangat menginginkan model tersebut, jangan khawatir pengrajin asal Minang ini bersedia untuk bernegosiasi. Misalkan anda punya contoh dengan harga pasar Rp 50 ribu/tas. Padahal keuangan anda hanya mampu membelinya dengan harga Rp 30 ribu/tas. Jangan khawatir karena pengrajin perantauan sukses ini mampu memenuhi hasrat anda. Paling-paling resiko yang kemungkinan terjadi jenis bahan dikurangi sedikit. Barangkali anda sudah memiliki merek sendiri, tetapi ada sedikit kesulitan untuk membuatnya. Jangan pernah panik lagi, pengrajin ini bersedia membuatkan tas sesuai dengan merek yang anda inginkan. Karena itu, jangan pernah ragu untuk datang langsung ke alamat-alamat ini jika ingin memiliki koleksi tas kualitas bagus merek lokal mutu internasional. Bahan Baku. Burial sang empuhnya merek Pluto menuturkan kepada Peluang Usaha, ada banyak sekali keuntungan yang kami dapat jika memperoleh bahan baku dari limbah pabrik. Kebanyakan bahan baku limbah pabrik yang kami dapatkan dari Pabrik yang ada di Cikupa adalah bahan baku impor dengan mutu dan kualitas internasional. Walaupun sudah dalam potong-potongan, namun sangat berarti dengan harga yang sangat terjangkau. Keuntungan lain yang kami dapat dari barang limbah, barangnya memiliki keunikan sendiri jarang beredar dipasar bahan lokal misalnya di pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dengan bahan yang unik ini kami memiliki keuntungan untuk membuat tas dengan model kami sendiri. Sementara itu, Asril Caniago sudah mampu membangun kerajaan bisnisnya sendiri. Selain bergelut dalam pembuatan tas, bapak dua anak ini sudah berhasil mendirikan Toko Bahan sendiri. Selain memenuhi kebutuhan bahan baku home industrinya sendiri tidak jarang beliau berperan besar dalam memajukan home industri yang ada di daerah kutabumi ini. Kepadanya lah pengrajin lain membelanjakan bahan baku untuk pembuatan tas. Jika kebutuhan akan bahan baku tas sebagian pengrajin Kutabumi cukup dari limbah pabrik Cikupa, Jen Caniago pemilik tunggal merek Exebigo mengaku sudah terbiasa memburu bahan baku tas hingga ke Pasar Cipulir, Jakarta Selatan hingga pasar Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Adapun bahan baku utama pembuatan tas adalah bahan kain dengan berbagai jenis; kain canvas dimana teksture bahan yang tebal dan sedikit kasar sangat cocok digunakan sebagai bahan baku tas, tas sekolah, tas ransel serta tas traveling, dengan bahan canvas ini tas akan sangat kuat rata-rata harga kain kanvas sekitar Rp 30 ribu/kg. Selain kanvas pengrajin tas kutabumi juga memanfaatkan bahan kulit limbah pabrik berupa kain parasut untuk disisipkan pada bagian samping tas dengan harga dari Rp 10 ribu/kg hingga Rp 12 ribu/kg, dalam satu kilogram kain sintetis bisa mencapai 40 meter. Kulit sintetis atau PU Juga memakai kain poly TC untuk bahan pelapis dalam tas harga Rp 7000/kg. Kain drill per yard (90 cm) biasa dibeli dengan harga sekitar Rp 18 ribu sampai Rp 20 ribu. Benang, untuk benang 20s artinya tiap 1 bungkus, panjang benang adalah 20 hank atau dalam pasaran benang 20s memiliki berat 180-220 gr/m2. dengan harga Rp 10 ribu/bungkus. Produk. Pengrajin Kutabumi ini ahlinya membuat tas, keahlian mereka adalah bawaan dari keluarga. Jauh hari sebelum memutuskan merantau ke Tanah Jawa semuanya dibekali dengan keahlian ada yang ahli buat tas adapula yang jagonya bikin sepatu. Tidak heran segala jenis tas yang ada di pasaran bakal anda temukan di lokasi sentra tas ini. Selain rutin membuat tas dengan variasi model yang sudah ada dari tas akan TK sampai pada Tas orang dewasa (ransel), semuanya tersedia. Untuk tas ransel anak-anak (anak TK,SD) dengan beragam warna, motif rata-rata harga yang tersedia berkisar di harga Rp 15 ribu/tas atau Rp 180/lusin. Kelompok tas ukuran orang dewasa (SMP, SMA, Kuliah) untuk sekolah, traveling, jalan-jalan dengan berbagai variasi warna serta motif harga yang ditawarkan dari Rp 40ribu hingga Rp 45 ribu. Tas ransel kreasi Jen Caniago misalnya, model biasa serta yang ada tempat laptopnya, Bapak dua anak ini cukup menjualnya dengan harga Rp 40 ribu/tas atau sekitar Rp 480 per lusin. Bahan baku kain serta variasi motif bisa juga bergantung keinginan pelanggan/konsumen. Tas gunung milik Burial dengan bahan berkualitas dari limbah pabrik (perpaduan dengan bahan kulit) hanya di jual dengan harga Rp 50 ribu per tas atau Rp 600/lusin, untuk tas ransel serta tas gunung ukuran yang sama bahan kain biasa (kanvas) dihargai Rp 40 ribu/tas atau Rp 480/lusin. Untuk tas ransel ukuran kecil anak (SD, SMP) dihargai Rp 20 ribu/tas atau Rp 240 per lusin. Tidak beda jauh dengan pengrajin lainnya, pengrajin yang sudah hampir 15 tahun merajut tas, Asril Caniago, menawarkan variasi produk yang beragam, harganya pun mulai dari Rp 15 ribu/tas atau Rp 300/lusin hingga Rp 50 ribu/tas atau Rp 600/lusin. Pemasaran. Secara umum arah pemasaran produk yang dilakukan oleh pengrajin tas Kutabumi masih mengandalkan cara door to door, para pengrajin sangat aktif memasarkan barang dagangannya dari suatu toko ke toko yang lain. Setelah langganannya sudah ada barulah mereka memproduksi tas dalam volume yang besar. Namun, adapula yang sudah lumayan modern, memakai managemen pemasaran pabrikan besar. Misalnya, Asril Caniago, pemegang merek Rilexcollection ini sudah memakai jasa sales keliling. Asril menyediakan produk, fasilitas pendistribusian berupa kendaraan roda dua. Asril menetapkan harga grosirnya, silakan sales menjual dengan harganya sendiri. Yang pasti tidak boleh kurang dari patokan harga grosir. “Untuk tas sekolah (TK, SD) harga grosirnya adalah Rp 15 ribu/tas. Terkadang sales menjualnya di atas harga tersebut hingga Rp 20 ribu/tas,” ungkapnya kepada Peluang Usaha. Sekalipun harganya yang tersedia sudah harga grosir bukan berarti pengrajin ini sudah menutup rapat pintu untuk nego harga baru. Semakin intens hubungan dengan pengrajin maka semakin bagus pula konsultasi soal perkembangan harga produk. Pemilik merek Rilexcollection ini bersedia membuka diskon untuk rata-rata pembelian yang banyak paling kurang 5 lusin maka konsumen ikut merasakan diskon baru sekitar 10 persen. Tas merek Exebigo juga demikian, Jika pembelian nya banyak misalnya di atas 10 lusin akan ada pengenaan diskon dari 5 persen sampai 10 persen. Begitu pula dengan tas merek Pluto menerapkan system yang sama. Untuk pemesanan pembuatan produk tas baru, para pengrajin berharap agar pelanggan memberikan waktu untuk pengrajin menyelesaikan pesanan. Karena itu, paling kurang dua minggu sebelum hari H semua urusan sudah selesai termasuk pelunasan uang muka sebesar 50 persen dari keseluruhan harga produk. Sementara bagi anda yang ingin bersama pengrajin ini membangun jaringan bisnis tas, silakan datang langsung ke tempat ini untuk mendiskusikan berbagai hal terkait jalannya bisnis. Sementara untuk yang memang sulit untuk ketemu muka misalnya dari luar Pulau Jawa, boleh menelpon ke nomor kontak yang tertera sesuai dengan alamat serta merek tasnya masing-masing. Yang terjadi, pengrajin akan mengirimkan anda sample produk (tas) beserta harganya. Jiak anda berminat barulah terjadi transaksi sesungguhnya. Makaris Produk Tas Tas Ransel ukuran anak (TK, SD) motif (Rilexcollection) Rp 180/lusin Tas Ransel ukuran orang Dewasa polos (Rilexcollection)Rp 480/lusin Tas Ransel ukuran orang dewasa motif (Rilexcollection)Rp 540/lusin Tas cewek (jinjing) warna (Rilexcollection) Rp 300/lusin Tas Ransel merek Pluto ukuran kecil Rp 250/lusin Tas gunung warna merk Pluto bahan kulit Rp 600/lusin Tas gunung warna merk Pluto kain biasa Rp 480/lusin Tas ransel merek Exebigo Rp 480/lusin Info Lebih Lanjut Sentra Tas Kutabumi - Tangerang Jen Caniago Tas merk Exebigo Jl Berigin No 4 Desa Kutabumi Telp: 081-318844934 Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang-Banten Burial Tas merk Pluto Jl Kepodang 1 No 3 rt 01/09 Pondok Sejahtera Kutabumi – Kec Pasar Kemis – Tangerang – Tangerang Telp: 081319063316 Asril Caniago Tas merek Rilexcollection Jl Raya Kotabaru Ruko Pondok Sejahtera Blok C-D No 11 – 12 Kutabumi – Pasar Kemis – Tangerang Telp: 081382433460 – 02194725216 – 0215909361

home industri sepatu Kutabumi

Booming nya Sepatu Futsal Nego harga via kalkulator Menengok perkembangan selera masyarakat kita khususnya ke produk sepatu, dari sekian jenis sepatu ternyata sepatu futsal lah yang paling booming. Predikat ini seutuhnya tidaklah berlebihan, kalau anda penggemar sepatu atau pun pedagang sepatu anda bisa menyaksikan sendiri berjubelnya penjualan sepatu futsal ini pada setiap tempat jualan sepatu. Booming sepatu futsal ini juga sangat dirasakan oleh pria perantauan asal Tanah Minang, Darlis Dahlan, yang mengaku masih mengais omzet hingga Rp 40 juta per minggu dari bisnis sepatunya. Booming sepatu futsal ternyata bukan hanya terjadi di tanah air sebab sejauh ini pembeli sepatu milik Darlis ternyata juga datang dari benua lain khususnya dari Afrika serta Australia. Benarkah sepatu futsal lagi booming dan bagaimana bapak dua anak ini mampu menangguk untung dari jerih payahnya, berikut kisah singkatnya?.................... Tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan, pengorbanan serta ketulusan dalam berusaha terbukti mampu mendongkrak popularitas seseorang. Terkadang orang mudah sekali merasa iri tat kala menyaksikan keberhasilan seseorang. Orang lupa ataupun tak sudih mengamati masa lalu dan perjuangan. Padahal keberhasilan yang didapat tentunya melalui sebuah perjuangan yang berat. Pria asal Minang in yang kini menginjak usia 39 tahun sudah merasakan betul betapa kejamnya rantau ke Ibu Kota (Jakarta). Sepanjang dirinya bergerak dalam kerajinan sepatu olahraga Ia pernah dihadapkan pada satu masalah serius yaitu diinterogasi sepanjang malam di Mabes Polri, Jakarta, beliau dituduh telah mengambil merek orang yang terkenal. Beruntung tuduhan tersebut tidak terbukti. Kejadian ini bermula dari adanya tuduhan kalau dirinya memakai merek yang tidak asli, padahal yang terjadi dirinya mendapat jatah produk dari pabrik yang sah. Keahlian dari bapak dua anak ini dalam merajut sepatu adalah buah dari kerja keras serta ketabahannya. Sebab semenjak pertama kali merantau ke tanah Jawa pada tahun 1990, Suami dari Kameri ini langsung bekerja sebagai kuli di tempat rajut sepatu milik pamannya (masih di Kutabumi). Beruntung kesempatan kerja sangat dimanfaatkan betul oleh Darlis mudah. Beliau sadar tidak selamanya menjadi kuli, suatu saat harus menjadi bos. Tibalah saatnya bagi Darlis untuk memulai membangun kerajaannya sendiri. Keberanian Darlis membuka usaha sendiri juga didorong oleh sang pacar (Kameri) yang kebetulan sedang kuliah di Padang. Akhirnya, pada tahun 1995 bermodalkan uang Rp 500 ribu, Darlis mulai membangun kerajaan bisnisnya sendiri. Keahlian dan calon pelanggan sudah ada tinggal mengembangkan jaringan baru. Modal Rp 500 ribu sungguh kecil untuk memulai sesuatu yang besar. Beruntung bermodalkan kepercayaan Darlis mampu mengambil hati para bos pemilik toko bahan yang ada di Tangerang. Bahan diambil begitu saja pembayarannya akan dicicil, sementara untuk mesin jahit pinjam dari paman. Usaha awal ini Darlis langsung mempekerjakan tiga orang karyawan. Produk yang dibuat adalah sepatu olahraga; futsal, jogging dan skaters. Bermodalkan bahan kredit dari toko, dalam tiga bulan pengusaha asal padang ini mampu melunasi semua utang dari toko serta bayar gaji karyawannya. Sampai akhirnya menikah pada tahun 2006. Seiring berjalanya waktu usaha Darlis berkembang pesat, sekarang jumlah mesinnya ada delapan mesin, adapun harga harga per mesinya Rp 500 ribu dengan merek Butterfly. Produk. Home industri milik pria yang bersahaja ini mampu menyediakan berbagai jenis sepatu olaraga; mulai dari sepatu Jogging, skaters, sepatu bola sampai pada sepatu futsal yang pasarnya tengah moncer. Harga yang ditawarkan pun sangat beragam, sepatu sport; jogging, futsal rata-rata harga dari Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu/pasang. Sepatu skaters Rp 50 ribu/pasang. Selain membuat model sendiri, home industri milik Darlis bersedia membuat sepatu yang sesuai dengan selera konsumen. Yang terpenting ada contoh maka barang siap dibuat, dan model serta harga bisa diatur. Andaikata, Anda selama ini ingin memiliki sepatu namun tidak sesuai soal harga, misalkan ada konsumen yang memiliki model sendiri, namun setelah dihitung-hitung ongkos produk dan bahan bakunya bisa mencapai 40 ribu/pasang, sementara kemampuan keungaan anda hanya Rp 30 ribu/pasang. Jangan kuatir Darlis mampu merealisasikan keinginan anda, alhasil kemungkinan jenis bahannya aja yang bisa disesuaikan dengan modal yang anda punya. Untuk pemesanan anda diharapkan disampaikan dua minggu sebelum hari H, dengan minimal pesanan 150 pasang sepatu. Dengan bermodalkan tenaga yang cekatan nan kreatif yang berjumlah 12 orang. Dimana per minggunya home industri ini per pekerja mampu membuat sepatu hingga 400 pasang hingga 1000 pasang. Jika seorang mampu membuat 400 sepatu seminggu berarti dalam sebulan bisa 1600 pasang sepatu. Dikalikan dengan jumlah karyawan 12 orang maka dalam sebulan home industri milik Darlis bisa membuat sepatu hingga 19,200 pasang sepatu olahraga dengan berbagai jenis dan variasi atau sekitar 960 kodi. Bahan baku. Mendapatkan bahan baku dari limbah pabrik sangat menguntungkan daripada kita mendapatkannya dari toko-toko. Kualitas bahan limbah lebih bagus dengan harga yang super murah. Lain halnya dengan barang toko yang harganya sedikit lebih mahal. Biasanya untuk bahan kulit sintetis, lem serta sol sepatu Darlis mendapatkannya dari pabrik yang ada di daerah Cikupa – Tangerang. Misalnya untuk harga lem; dari limbah hanya Rp 90 ribu/kaleng, sementara jika beli di toko dengan kualitas yang sama harganya bisa mencapai Rp 240 ribu/kaleng. Potongan-potongan kulit sintetis yang Darlis dapatkan terkadang mencapai ukuran 40 meter bahkan 50 meter dalam satu kilogram. Sebenarnya memang harga kulit sintetis barang limbah jauh lebih murah sekitar Rp 40 ribu-45 ribu/kg. Sementara jika beli dari Toko Bahan harganya berkisar Rp 60ribu – 70ribu/kg. Sayangnya, dengan ambruknya banyak perusahaan sepatu yang ada di Tangerang, sebut saja NIKE, maka ketersediaan atas limbah ini menjadi berkurang. Terpaksa, Darlis banyak memanfaatkan bahan toko, walaupun dengan harga yang sedikit lebih mahal. Jika Darlis berhasil mendapatkan kulit sintentis hanya 3 ½ kg saja (40 meter) maka Bapak dua anak ini sudah mampu membuat sepatu hingga sekodi atau 20 pasang. Untuk mendapatkan sepatu hingga 960 kodi dalam sebulan saja paling kurang Beliau harus menyediakan bahan baku hingga 320 kilogram kulit sintetis. Jika satu kilogram dihargai Rp 50 ribu, maka dalam sebulan Darlis mengeluarkan duit hingga Rp 51 juta khusus beli kulis sintetis. Namun, seiring ambruknya banyak perusahaan di daerah Cikupa ternyata membawa kesulitan bagi Darlis dalam mendapatkan bahan baku limbah pabrik. Untuk bahan dari toko biasanya Darlis mendapatkannya dari pasar Kemis, Tangerang. Belum lagi belanja lem, benang, sol serta alas-alasnya. Khusus sol (alas bawah) dari sekitar 19,200 pasang sepatu dimana rata-rata per bijinya Rp 5000, maka dikalikan dengan 19.200 menjadi Rp 6,600,000. Pemasaran. Pesatnya jaringan bisnis yang dibangun oleh ayah dari Dila (9 thn) dan Derry (6 thn) sangat terbantu oleh keahliannya dalam membangun jaringan pemasaran. Darlis sangat lihai dalam membangun hubungan dengan pelanggan. Walaupun cara pemasarannya masih door to door, namun yang terpenting yang Darlis lakukan adalah kebiasaan menjemput bola. “Saya sangat rajin menghubungi pelanggan saya, menanyakan ketersediaan barangnya. Karena terkadang, mereka (pelanggan) tidak punya waktu untuk menghubungi kita karena sibuk. Karena itu, aku selalu menjemput bola,” katanya. Untuk menjaga kedekatan hubungan juga dilakukan dengan memperhatikan betul kerapihan jahitan. Biasakan untuk Ready stok semua jenis produk. Ketika ada pelanggan yang butuh paling kurang barangnya sudah tersedia. Darlis selalu membiasakan membuat produk lebih sekalipun dari pesanan. Sehingga saat mereka minta barangnya sudah ready. Kebijakan ini pula sangat membantu pekerjannya. Karena mereka tetap dapat kerja tentunya dapat gaji walaupun belum ada pesanan sepatu. Harga sepatu olahraga milik Darlis adalah harga grosir dengan pembelian per kodi. Sehingga untuk pembelian dari satu hingga 20 kodi masih memakai harga standar dari 40 ribu/pasang hingga Rp 50 ribu/pasang. Namun, ketika pembelian melebihi target tersebut bisa saja potongan harga baru terjadi hingga 10 persen. Selain itu, bagi pelanggan yang datang langsung ke home industrinya untuk mendapatkan produk akan dikenakan potongan harga lebih ringan lagi. Menghargai semangat serta keseriusan pelanggan Darlis bisa memberikan potongan harga lebih fantastis lagi. Per pasang sepatu bisa dikenakan potongan harga hingga Rp 1000/pasang. Harga yang Darlis tawarkan bisa dibilang super murah, namun kelasnya masih premium. Kualitas bahannya tidak kalah dengan hasil olahan pabrikan. Jika di toko-toko sepatu futsal merek terkenal anda bisa dapatkan dengan harga Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu, di sini anda bisa menikmati langsung besarnya potongan harga. Untuk sepatu futsal ukuran 33 – 42 kualitas barang merek terkenal darlis hanya menawarkannya dengan harga Rp 800 ribu/kodi hingga Rp 1 juta, sekitar Rp 40ribu/pasang. Sepatu skater dihargai dengan Rp 50ribu/pasang atau sekitar 1 juta per kodi. Bagi anda pelanggan baru baik dalam Jabodetabek maupun dari luar Jawa, kebetulan ingin membangun jaringan bisnis dengan Darlis. Darlis siap untuk mengirimkan sample produk beserta harganya, jika anda tertarik lagi baru barangnya dibuat, namun, sebelum produk dibuat paling kurang ada down payment (DP) uang muka yang harus anda stor minimal 50 persen. Jika uangnya belum juga masuk semuanya maka yang terjadi bisa saja Darlis hanya mengirim produk 50 persen saja. Setelah semuanya dibayar baru barang dikirimkan semuannya. Ongkos pengiriman bisa ditanggung Darlis atau juga ditanggung pelanggan, semuanya bisa diatur dalam harga produk. Sejauh ini pelanggan sepatu Darlis secara keseluruhan memang berpusat di daerah Jabodetabek yang merupakan pusat peredaran uang di Negeri ini. Namun ada juga dari luar Jawa, Sumatra, Bali, Irian Jaya. Yang paling fantastis lagi, ternyata sepatu produk Darlis sudah sampai di Afrika. Melalui pedangang berkulit hitam yang biasanya berkeliaran di Pasar Tanah Abang. Dalam menjalin hubungan dengan pembeli berkulit hitam ini, bapak dua anak ini memiliki pengalaman menarik. Kemampuan berbahasa asing lumrah jadi kendala. Baik Darlis maupun pelanggan asingnya sama-sama kurang lihai berbahasa Inggris. Namun, hubungan dagang tetap lanjar hanya bermodalkan kalkulator. “Kami sering bertemu terkadang di Hotel, bisa juga di pasar. Kami bawahkan produk harga ditunjukan lewat kalkulator. Jika mereka tidak setuju dan ingin ada pemotongan harga mereka (pembeli) tinggal tulis saja di Kalkulator,” tandasnya. Namun, jika sang istri yang kebetulan berprofesi sebagai guru ada waktu, dia terkadang menemani saya menawarkan produk ke pembeli asing. Kebetulan sang istri cukup lihai berbahasa inggri. Karyawan. Seiring berkembangnya usaha, jumlah karyawan pun bertambah. Sampai saat ini Darlis sudah memiliki 12 orang karyawan. Hubungan yang dibangun dengan karyawan adalah relasi kekeluargaan. Darlis mempersilakan karyawannya untuk menginap di Mess kalau tidak ada tempat tinggal, biasanya bagi yang masih bujangan sangat suka untuk tidur di mess. Sementara yang uda punya keluarga biasanya selalu pulang kerumah. Untuk penggajian dilihat dari hasil kerja. Per karyawan dibayar dilihat dari jumlah produk yang dia hasilkan. Walaupun system gaji bukan gaji tetap namun seiring terus mengalirnya permintaan gaji mereka pun terus bertambah, tiap orang perminggu bisa memperoleh Rp 400 ribu kalau lambat hingga Rp 1 juta yang cepat. Misalkan dalam seminggu per orangnya mampu membuat 400 pasang sepatu atau 20 kodi dengan upah jahit per orang per kodi sebesar 40 ribu, maka dalam seminggu pekerja mampu mendapatkan penghasilkan sekitar Rp 800 ribu. Bila rutin kerja dalam sebulan pengrajinnya bisa peroleh gaji hingga Rp 4 juta. Itulah buah keringat yang besar bagi seorang pengrajin sepatu. Jika dalam sebulan ke 12 pekerjanya memiliki cara kerja yang sama, bayangkan duit yang harus keluar untuk bayar pekerja oleh Darlis, Rp 4 juta dikalikan 12 orang menjadi Rp 48 juta. Bagusnya lagi Darlis tidak pernah mengistirahatkan pekerjannya, walaupun tidak ada pesanan tetapi produksi tetap jalan terus. Karena Darlis ingin mengamankan stok atau ready stok. Alhasil besarnya gaji yang diterima pekerjanya bisa saja melampaui jerih pekerja kantoran. Setelah mampu mengais omzet per minggu sekitar Rp 40 juta, bapak dua anak ini ternyata masih menyimpan mimpi yang lumayan besar. Jaringa produksi sudah 90 persen dikuasai, karena itu harapan kedepannya membangun kerajaan pemasaran yang tambah besar lagi, dengan memiliki showroom penjualan sendiri. Menjangkau pemasaran lewat internet. Selain itu, juga memiliki merek sendiri yang lumayan bagus. Omzet 40 juta per minggu mampu di dapat dari usaha sepatu olahraga, namun karena terkadang permintaan barang naik turun maka omzet tersebut tidaklah murni dari sepatu olahraga. Darlis juga bermain pada sepatu dan sandal jalan lainnya, misalnya sepatu resmi pan towel. Keuntungan terbesar terjadi bila suami dari Kameri ini berhasil mendapatkan pembeli asing (orang Afrika). Info Lebih lanjut Darlis Dahlan Kutabumi – Pasar Kemis –Tangerang Telp: 081 331304625 – 081315063311 – 0215925648 – 0215921162

ekspor kopi

Saatnya Ekspor Biji Kopi Arabika dan Robusta Nyasar China Bagi anda yang tengah membudidaya kopi dan ingin ekspor, kenali dulu jenis kopi apa yang sedang anda budidaya. Secara umum varietas kopi yang sudah beredar di pasar dunia adalah jenis kopi Arabika dan Robusta. Kopi Arabika memiliki kadar caffeine rendah tetapi beraroma kuat. Sementara kopi Robusta yang banyak dibudidaya di Indonesia menghasilkan biji kopi dengan tingkat keharuman yang rendah. Selain Robusta dan Arabika, masih ada kopi Ekselsa dan Liberika yang tidak begitu banyak dibudidayakan petani, karena produktifitasnya rendah dan kualitas kopinya tidak sebaik Robusta. Sejauh ini pasar ekspor biji kopi Indonesia terbagi kedalam dua wilayah; ekspor kopi Arabika nasional yang selama ini mengarah ke Amerika dan Jepang masih bertahan hingga 80 persen. Sementara untuk kopi Robusta pasarnya pecah ke ada yang Jepang dan adapula yang ke daratan Eropa (Jerman). Selain ke pasar yang sudah ada, ternyata masih ada pasar ekspor lain yang jarang tersentuh. Jika selama ini pasar ekspor biji kopi banyak yang mengarah ke Amerika sudah saatnya untuk melirik peluang pasar di benua lain. Tidak salahnya untuk mulai melirik pasar ekspor di wilayah Asia, misalnya ke Republik Rakyat China (RRC) atau pun ke pasar Afrika. Sekarang ini masyarakat di kawasan negeri Tirai Bambu ini mulai demam komoditas kopi nasional. Berbicara mengenai kegiatan ekspor impor memang tidak semudah membalikan telapak tangan. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan secara dini dengan matang. Mulai dari bagaimana menyiapkan kualitas biji kopi grade I kualitas ekspor. Persiapan tersebut sebisa mungkin dilakukan sejak proses budidaya kopi. Hingga pada proses panen, pengupasan biji kopi, pengeringan, serta packegingnya. Setelah kualitas produk biji kopi sudah grade 1, langkah berikutnya adalah kelengkapan administrasi. Bagi petani pemula, disarankan jangan terlalu buru-buru untuk melakukan ekspor sendiri. Mulailah bernaung dengan perusahaan lain yang lebih berpengalaman. Sambil belajar bagaimana melengkapi administrasi ekspor. Mulailah dengan mengikuti berbagai pelatihan atau kursus-kursus terkait kegiatan ekspor impor. Misalnya dengan mengikuti kursus ekspor yang dilakukan oleh PPEI. Di sana anda akan dibekali pengetahuan ekpor yang tepat. Kualitas Produk. Agar tidak terjadi masalah dalam pengiriman produk perhatikan dulu standar mutu biji kopi yang akan di ekspor. Melalui proses cek standar mutu, serta ketentuan mutu produk mengikuti standar internasional. Hal lain yang perlu diperhatikan, untuk mendapatkan biji kopi kualitas ekpor: masih bulat, utuh tidak pecah, lebih besar, tidaklah mudah. Harus melewati berbagai tahap perawatan yang bagus. Mulai dari penanaman, perawatan, sampai pada proses panen. Pertama, buah kopi harus dipanen ketika sudah matang dan berwarna merah. Cara panennya juga harus diperhatikan. Kebiasaan masyarakat kita; panen kopi hanya dilakukan sekali saja sehingga sulit untuk dipilah mana yang bagus dan mana yang jelek. Mana yang masih mudah dan mana yang uda matang. Padahal, jika ingin mendapatkan biji kopi yang bagus bisa dilakukan pemanenan hingga tiga kali. Selanjutnya buah kopi di sortir, kemudian digiling untuk mengupas kulitnya. Pengolahan biji kopi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara basah (wet process) dan cara kering (dry process). Pengolahan cara basah memerlukan proses yang cukup memakan waktu dan tenaga, antara lain dengan melakukan proses fermentasi biji, sehingga hanya dilakukan di perkebunan besar. Yang mana setelah kulit dikupas biji kopi difermentasi dengan perendamanan sampai 40 jam sambil membuang kulit buah yang mengapung. Selang 10 jam air rendaman diganti. Sementara pengupasan cara kering umumnya terjadi pada perkebunan rakyat, karena prosesnya yang lebih sederhana dari pada proses basah. Selama pengupasan usahakan memakai alat pengupas kopi yang dapat meminimalisir biji kopi yang dihasilkan banyak pecah. Di samping itu, cara dan tempat untuk menyimpan produk juga diperhatikan. Dalam hal pengeringan harus diperhatikan juga; jika dikeringkan langsung beralaskab tanah biasanya akan mengurangi aroma yang kurang bagus, karena ada aroma tanah. Karena itu biasakan melakukan pengeringan beralasankan terpal atau lantai. Setelah pengeringan selesai perhatikan kualitas kemasan, untuk mendapatkan biji kopi tetap aman biasakan memakai karung goni. Kelengkapan Administrasi. Setelah mendapatkan kualitas biji kopi layak ekspor. Langkah selanjutnya adalah urusan administrasi; misalnya mendapatkan izin baik dari Departemen Pertanian, Perdagangan, Kepabean dan Karantina, harus memiliki izin yang legal. Orang terkadan cepat putus asa ketika dihadapkan pada prosedure yang panjang. Memang tidak semua orang dapat menyelesaikan setiap urusan terkait administrasi dengan mudah. Karena itu, bagi eksportir pemula disarankan untuk mengikuti kursus ekspor imopor terlebih dahulu. Persoalan administrasi Ekspor-Impor yang dilalui adalah Proses Kepabeanan serta Bea dan Cukai sebagai badan yang bertanggung jawab sebagai pengawas dan pelaksana dilapangan. Bea dan Cukai jelas mempunyai peran dalam melancarkan arus barang, dokuman dan orang. Setelah urusan administras terkait kelengkapan dokumen serta perizinan sudah dapat, produk akan periksa lagi dibagian karantina pengiriman pesawat misalnya. Apakah barang tersebut layak dikirim atau tidak. Serta tidak termasuk barang yang dilindungi dari ekspor. Sehabis urusan dengan karantina, baru mendapatkan booking load barang, misalnya kalau dikirim lewat pesawat. Langkah selanjutnya yang tidak boleh dilewatkan adalah pengurusan custom clearance di kepabean ekspor impor. Terkait persetujuan ekspor dan pemberitahuan barang yang akan di ekspor. Setelah semuannya selesai barulah biji kopi diijinkan diekspor.

ekspor kopi

Saatnya Ekspor Biji Kopi Arabika dan Robusta Nyasar China Bagi anda yang tengah membudidaya kopi dan ingin ekspor, kenali dulu jenis kopi apa yang sedang anda budidaya. Secara umum varietas kopi yang sudah beredar di pasar dunia adalah jenis kopi Arabika dan Robusta. Kopi Arabika memiliki kadar caffeine rendah tetapi beraroma kuat. Sementara kopi Robusta yang banyak dibudidaya di Indonesia menghasilkan biji kopi dengan tingkat keharuman yang rendah. Selain Robusta dan Arabika, masih ada kopi Ekselsa dan Liberika yang tidak begitu banyak dibudidayakan petani, karena produktifitasnya rendah dan kualitas kopinya tidak sebaik Robusta. Sejauh ini pasar ekspor biji kopi Indonesia terbagi kedalam dua wilayah; ekspor kopi Arabika nasional yang selama ini mengarah ke Amerika dan Jepang masih bertahan hingga 80 persen. Sementara untuk kopi Robusta pasarnya pecah ke ada yang Jepang dan adapula yang ke daratan Eropa (Jerman). Selain ke pasar yang sudah ada, ternyata masih ada pasar ekspor lain yang jarang tersentuh. Jika selama ini pasar ekspor biji kopi banyak yang mengarah ke Amerika sudah saatnya untuk melirik peluang pasar di benua lain. Tidak salahnya untuk mulai melirik pasar ekspor di wilayah Asia, misalnya ke Republik Rakyat China (RRC) atau pun ke pasar Afrika. Sekarang ini masyarakat di kawasan negeri Tirai Bambu ini mulai demam komoditas kopi nasional. Berbicara mengenai kegiatan ekspor impor memang tidak semudah membalikan telapak tangan. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan secara dini dengan matang. Mulai dari bagaimana menyiapkan kualitas biji kopi grade I kualitas ekspor. Persiapan tersebut sebisa mungkin dilakukan sejak proses budidaya kopi. Hingga pada proses panen, pengupasan biji kopi, pengeringan, serta packegingnya. Setelah kualitas produk biji kopi sudah grade 1, langkah berikutnya adalah kelengkapan administrasi. Bagi petani pemula, disarankan jangan terlalu buru-buru untuk melakukan ekspor sendiri. Mulailah bernaung dengan perusahaan lain yang lebih berpengalaman. Sambil belajar bagaimana melengkapi administrasi ekspor. Mulailah dengan mengikuti berbagai pelatihan atau kursus-kursus terkait kegiatan ekspor impor. Misalnya dengan mengikuti kursus ekspor yang dilakukan oleh PPEI. Di sana anda akan dibekali pengetahuan ekpor yang tepat. Kualitas Produk. Agar tidak terjadi masalah dalam pengiriman produk perhatikan dulu standar mutu biji kopi yang akan di ekspor. Melalui proses cek standar mutu, serta ketentuan mutu produk mengikuti standar internasional. Hal lain yang perlu diperhatikan, untuk mendapatkan biji kopi kualitas ekpor: masih bulat, utuh tidak pecah, lebih besar, tidaklah mudah. Harus melewati berbagai tahap perawatan yang bagus. Mulai dari penanaman, perawatan, sampai pada proses panen. Pertama, buah kopi harus dipanen ketika sudah matang dan berwarna merah. Cara panennya juga harus diperhatikan. Kebiasaan masyarakat kita; panen kopi hanya dilakukan sekali saja sehingga sulit untuk dipilah mana yang bagus dan mana yang jelek. Mana yang masih mudah dan mana yang uda matang. Padahal, jika ingin mendapatkan biji kopi yang bagus bisa dilakukan pemanenan hingga tiga kali. Selanjutnya buah kopi di sortir, kemudian digiling untuk mengupas kulitnya. Pengolahan biji kopi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara basah (wet process) dan cara kering (dry process). Pengolahan cara basah memerlukan proses yang cukup memakan waktu dan tenaga, antara lain dengan melakukan proses fermentasi biji, sehingga hanya dilakukan di perkebunan besar. Yang mana setelah kulit dikupas biji kopi difermentasi dengan perendamanan sampai 40 jam sambil membuang kulit buah yang mengapung. Selang 10 jam air rendaman diganti. Sementara pengupasan cara kering umumnya terjadi pada perkebunan rakyat, karena prosesnya yang lebih sederhana dari pada proses basah. Selama pengupasan usahakan memakai alat pengupas kopi yang dapat meminimalisir biji kopi yang dihasilkan banyak pecah. Di samping itu, cara dan tempat untuk menyimpan produk juga diperhatikan. Dalam hal pengeringan harus diperhatikan juga; jika dikeringkan langsung beralaskab tanah biasanya akan mengurangi aroma yang kurang bagus, karena ada aroma tanah. Karena itu biasakan melakukan pengeringan beralasankan terpal atau lantai. Setelah pengeringan selesai perhatikan kualitas kemasan, untuk mendapatkan biji kopi tetap aman biasakan memakai karung goni. Kelengkapan Administrasi. Setelah mendapatkan kualitas biji kopi layak ekspor. Langkah selanjutnya adalah urusan administrasi; misalnya mendapatkan izin baik dari Departemen Pertanian, Perdagangan, Kepabean dan Karantina, harus memiliki izin yang legal. Orang terkadan cepat putus asa ketika dihadapkan pada prosedure yang panjang. Memang tidak semua orang dapat menyelesaikan setiap urusan terkait administrasi dengan mudah. Karena itu, bagi eksportir pemula disarankan untuk mengikuti kursus ekspor imopor terlebih dahulu. Persoalan administrasi Ekspor-Impor yang dilalui adalah Proses Kepabeanan serta Bea dan Cukai sebagai badan yang bertanggung jawab sebagai pengawas dan pelaksana dilapangan. Bea dan Cukai jelas mempunyai peran dalam melancarkan arus barang, dokuman dan orang. Setelah urusan administras terkait kelengkapan dokumen serta perizinan sudah dapat, produk akan periksa lagi dibagian karantina pengiriman pesawat misalnya. Apakah barang tersebut layak dikirim atau tidak. Serta tidak termasuk barang yang dilindungi dari ekspor. Sehabis urusan dengan karantina, baru mendapatkan booking load barang, misalnya kalau dikirim lewat pesawat. Langkah selanjutnya yang tidak boleh dilewatkan adalah pengurusan custom clearance di kepabean ekspor impor. Terkait persetujuan ekspor dan pemberitahuan barang yang akan di ekspor. Setelah semuannya selesai barulah biji kopi diijinkan diekspor.