Rabu, 28 Januari 2009

PPNS Selidiki Penyebab Kelangkaan Premium

JAKARTA---Aksi saling menyalahkan seperti yang terjadi antara Pertamina Persero, selaku penyedia dan pendistribusi bahan bakar minyak (BBM) dengan pengusaha stasiun pengisian bahan umum (SPBU) dimungkinkan bakal terus berlanjut. Karena itu, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) segera mengambil langkah tegas. Dalam waktu dekat pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) segera menerjunkan PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil) Bidang Migas untuk menyelidiki apa penyebab kelangkaan. Seperti diketahui beragam versi berdatangan menanggapi kasus kelangkaan premium yang sedang terjadi. Corporate Secretari Pertamina persero Toharso sebelumnya berkata ada indikasi pengusaha SPBU sengaja menunda pembelian BBM sebelum akhir tahun. Mereka khawatir harga BBM pada awal tahun turun. Sementara itu, pengusaha SPBU, melalui ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Mohamad Nur Adib berkata pertamina keliru dalam menerapkan system pembayaran online baru. Yang menggantikan system Manual. Seharusnya ada tenggat waktu penyesuaian. Sadar akan situasi yang tengah terjadi, pemerintah pun segera menurunkan tim penyidik swasta. BPH Migas diminta menerjunkan PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil Bidang Migas sebagai langkah mengatasi kelangkaan BBM. Kelangkaan premium yang tengah terjadi sampai juga di telinga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden pun amat menyanyangkan alasan libur panjang sebagai penyebab kelangkaan. Sebagai perusahaan pemerintah seharusnya tidak ada kata libur. Presiden berpendapat seharusnya seluruh jajaran pemerintah apalagi yang bertugas melayani masyarakat secara langsung harus siap dan berjaga setiap saat. Sehingga bisa merespons seandainya ada kejadian yang tidak terduga. Masih Ada Yang Kosong Premium Hingga saat ini, meskipun Pertamina berjanji kepada masyarakat pasokan BBM ke SPBU sudah aman. Tetapi kondisi ril di lapangan masih berbeda. Sekitar wilayah Jabodetabek masih saja terlihat satu dua SPBU yang kekosongan stok BBM. Vice Presiden Communications pertamina Anang Rizkani Noor, Senin (5/1) berkata kalau saja masih terlihat satu dua SPBU kekosongan BBM itu karena menunggu jatah pengiriman dari depo plumpang. Namun, tambahnya secara keseluruhan sebagian besar SPBU di Jabodetabek sudah menyediakan BBM. Kalau saja ada satu dua yang masih kosong premium, sebetulnya tidak terlalu berpengaruh karena sebagian besar sudah menyediakan BBM, sekitar 600 SPBU. Stok BBM Pertamina Per 5 Desember Untuk Jabodetabek Jenis BBM Yang disalurkan Premium 6.413 kiloliter atau 68 persen dari DOT (daily of taker) 9.420 kiloliter. Solar 1.963 kiloliter atau 42 persen dari DOT 4.677 kiloliter. Pertamax 536 kiloliter atau lebih tinggi 1 persen dibanding DOT 531 kiloliter. Pertamax Plus 160 kiloliter atau hanya 84 persen dari DOT yang biasanya 190 kiloliter. By;Ris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

gunakan bahasa indonesia, boleh juga dalam bahasa inggris