Rabu, 28 Januari 2009

AKR, Shell, dan Petronas Layak Nutupi Kelemahan Pertamina

Ari Siap Dicopot JAKARTA---Ketegasan pemerintah melalui badan pelaksana kegiatan usaha hilir migas (PBH Migas) untuk segera mengatasi kasus kelangkaan Bahan bakar minyak (BBM) sebentar lagi bakal mengikis dominasi Pertamina dalam pendistribusian BBM bersubsidi. “Kelangkaan banyak terjadi karena lemahnya sistem pendistribusian perseroan. Badan usaha lain yang siap di luar Aneka Kimia Raya (AKR Corporations Tbk) adalah Shell dan Petronas,” kata Anggota Komite BPH Migas Jugi Prajogio kepada Indonesia Business Today di Jakarta, Rabu (7/1). Jugi Prajogio berpendapat sesuai keputusan tentang penugasan Public Service Obligation (PSO), dimana sanksi akan diterapkan sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku. Untuk kasus ini BPH Migas segera memberikan teguran tertulis. Selain memberikan sanksi berupa teguran. BPH Migas berpendapat kelangkaan ini sebagai indikator kalau performance awal pertamina sebagai pemeran PSO di 2009 buruk. Mengantisipasi kejadian ini terus berlanjut BPH Migas sedang mempertimbangkan bakal menunjuk badan usaha lain, membantu pertamina dalam menjalankan PSO. Secara terpisah penjabat BPH Migas yang lainnya, Ibrahim Hasyim, berkata kepada Indonesia Business Today menurut peraturan memang dimungkinkan ada badan usaha lain bisa berpatner dengan pertamina. Jika dalam perjalanannya, pertamina dapat kesulitan. Namun yang harus kita perhatikan persoalan apa yang terjadi. Ibrahim Hasyim melanjutkan BPH Migas bakal menunjuk badan usaha lain sesuai kebutuhannya. Mungkin saja akan menunjuak AKR, atau pun Shell dan Petronas. Tetapi intinya kita harus mengerti dulu kesulitan apa yang tengah dialami pertamina sekarang. Kalau melihat situasi yang terjadi sekarang dimana ada kesalahan sistem saya kira akan sulit untuk menemukan siapa yang siap di luar pertamina. Kalau persoalannya terletak pada stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), bisa saja Shell dan Petronas yang berpeluang masuk. Dari sekian badan usaha yang ada hanya Shell dan Petronas yang punya peluang untuk masuk, mereka sudah mempunyai SPBU walaupun penyebarannya belum merata. Sementara kalau permasalahannya terletak pada ketersediaan tempat penampungan dan pendistribusian bisa saja AKR yang masuk. Namun satu hal yang harus dimengerti sebagian besar badan usaha yang ada sekarang hanya berbisnis pada penjualan serta penampungan solar. fasilitas mereka hanya kerbisar pada tank penampungan solar. "Sekarang ini kami (BPH Migas) hadapi kesulitan. Kami telah memilih badan usaha, pertamina, untuk jalankan PSO. padahal fasilitas distribusi perusahaan yang kami anggap paling mampu tengah hadapi kesulitan. sayangnya kami belum menemukan badan usaha lain untuk menutupi kelemahan ini," ketus Ibrahim Hasyim. AKR Tbk, Shell Siap Direktur PT AKR Tbk Bambang Sutiono kepada Indonesia Business Today berkata pihaknya sangat bersedia apabila di tunjuk jalankan PSO bersama pertamina. “AKR Tbk sudah mempresentasikan kepada BPH migas tentang kesiapan fasilitas kami. BPH migas juga sudah melakukan verifikasi di lapangan mengenai fasilitas yang kita miliki. Arena PSO bersifat penugasan, karena itu kami kembalikan ke BPH migas,” ketusnya. Sebelumnya Vice President Director, Business Development PT Shell Indonesia, Wally Saleh, pernah menyatakan kesediaannya menjalankan tugas apabila di percaya pemerintah. Sayangnya, reporter belum berhasil menemui perwakilan direksi petronas untuk mengkonfirmasi kesiapan mereka jalankan PSO bersama pertamina. Ari Soemarno Siap Lengser Karier Arie Soemarno di perusahan plat merah ini boleh dibilang sangat bagus. Beberapa kali isu pencopotan menerpa dirinya, namunya tak satu pun jadi kenyataan. Padahal beliau berulang kali menyatakan siap apabila dicopot dari Direktur Utama. Apakah pemerintah memang punya ikatan yang kurat dengan Ari? Ari Soemarno, tampaknya gerah juga dibilang biang kelangkaan BBM. Isu pencopotan atas dirinya langsung di tanggapinya, “saya siap di copot,” ketusnya. Semuanya tergantung pada pemerintah sebagai pemegang saham. Sayangnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara ( Menneg BUMN) belum juga merespon banyaknya tuntutan agar Ari Soemarno di copot. Masih belum hilang dari ingatan kita, pada masa akhir tahun 2008, isu pencopotan Ari Soemarno pernah datang. Kasus impor Zatapi, yang dianggap berpotensi merugikan negara serta kelangkaan gas elpiji adalah dua kasus penting yang sempat menyeret Ari dari kursi Direktur Utama Pertamina Persero. Sebelumnya Sektertaris Kementrian BUMN Saididu berkata pemerintah tidak akan gegabah mengambil keputusan. Pemerintah tidak akan serta-merta mencopot Ari Soermarno. “Kenapa selalu dikaitkan dengan pergantian direksi kalau ada keterlambatan pasolan BBM. Tidak ada wacana pergantian direksi pertamina,” katanya. Fasilitas Milik AKR Tbk, Shell, dan Petronas Hingga saat ini Badan usaha yang memiliki SPBU hanya ada dua Shell sebanyak 23 SPBU dan Petronas sekitar 15 SPBU. Sementara PT AKR Tbk hanya memiliki sarana pendistribusian dan juga tempat penampungan. Adapun Fasilitas Milik AKR No Infrstruktur Jumlah terletak 1 Sarana pendistribusian BBM darat 155 unit Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi 2 Floating storage, tempat penampungan BBM 5 unit Sumatra, Kalimantan, Sulawesi 3 Kapal Mini Tanker 1 unit By; RIS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

gunakan bahasa indonesia, boleh juga dalam bahasa inggris