Rabu, 28 Januari 2009

PIM Dapat Gas Produksi Urea Jadi 245 J Ton 2009

JAKARTA----Kelangkaan pupuk yang sering terjadi belakangan ini bakal teratasi seiring bakal pulihnya pasokan gas ke Perusahaan Pupuk Iskandar Mudah. "Selama 2009 PIM bakal dapat pasokan gas sebanyak 9 kargo. Sekitar 75 persen dari total kebutuhan 12 kargo untuk mengoperasikan dua pabrik PIM. Dengan demikian kapasitas produksi urea pun meningkat dari sebelumny hanya 200.000 menjadi 245.000 di 2009. Direktur Komunikasi PT PIM Suhatsyah kepada wartawan, senin (5/1) berkata kami masih menunggu kapan gas nya benar-benar di pasok. Pasokan sembilan kargo adalah sesuai dengan arahan Wakil Presiden beberapa bulan yang lalu. Dengan dipasoknya gas sebanyak sembilan kargo akan sangat membantu Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pupuk ini untuk segera berkontribusi dalam menutupi kelangkaan pupuk yang sering terjadi belakangan ini. PT PIM sendiri seutuhnya memproduksi pupuk urea sebanyak 260 juta ton per tahun. Sekretaris Perusahaan PIM, Usman Mahmud berkata apabila di 2009 PIM berhasil dapatkan gas yang banyak maka dipastikan produksi urea akan meningkat menjadi 245.000 ton dari sebelumnya hanya 200.000 per tahun. Deputi Finansial, Ekonomi dan Pemasaran Badan Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) , Djoko Harsono, mengatakan pasokan gas sebanyak sembilan kargo akan mulai dikirim pekan ini dari lapangan gas Bontang lewat mekanisme swap atau pengalihan. Djoko menambahkan rencana suntikan gas sebanyak sembilan akan direalisasikan melalui dua tahap. Enam kargo akan dikirim untuk Pabrik PIM 2, sedangkan tiga kargo sisanya dikirim Juli 2009 untuk PIM 1. Tambahnya kepastian pasokan gas untuk PT Pupuk Iskandar Muda ini telah sesuai target yang diberikan pemerintah, yakni sebelum 15 Januari 2009. Sedangkan gas untuk Korea, kata dia, rencananya akan dibeli dari penjual yang memiliki gas murah atau kawasan Timur Tengah. Kepala Badan Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas, R. Priyono, berkata pasokan gas sebanyak sembilan kargo bersumber dari LNG Bontang yang selama ini dikirim ke Korea. Namun, karena saat ini terjadi masalah kelangkaan pupuk, maka diperlukan langkah untuk memprioritaskan pasokan gas untuk pabrik pupuk dalam negeri. Sebelumnya Humas PT PIM T Suhatsyah berkata PT PIM sudah tidak berproduksi lagi. Terhitung tanggal 27 November kemarin, perusahaan Pupuk Iskandar Mudah malah sudah berhenti beroperasi. Pemberhentian operasi ini akan berlangsung kemungkinan hingga Maret atau April 2009. Suhatsyah menambahkan selama ini PT PIM Praktis hanya beroperasi selama enam bulan. Dari dua pabrik pupuknya, hanya ada satu pabrik yang beroperasi itu pun hanya enam bulan. Adapun yang menjadi persoalan adalah kekurangan gas. Kami hanya mendapatkan gas sebanyak tiga kargo dari Bontang. Padahal untuk mengaktifkan kedua pabrik kami harus mendapatkan suplai gas sebanyak 12 kargo per tahun. Kontrak gas dari Bontang sudah berakhir tanggal 27 kemarin, praktis kami berhenti beroperasi menanti kontrak baru. Selain mengandalkan pasokan gas dari LNG Bontang. PIM juga berharap pada keseriusan pemerintah mengutamakan pasokan gas domestik, memperoleh jatah dari LNG Tangguh. Seperti diketahui pemerintah sudah membukakan pintu lebar-lebar bagi konsumen gas domestik untuk mendapatkan gas dari Tangguh. Technical and Development Director PT Pupuk Iskandar Mudah (PIM) Lilik Djadjuli sebelumnya berkata pihaknya siap menampung besaran gas tangguh. Bahkan PT PIM sudah mengajukan proposal untuk mendapatkan gas tangguh kepada BP Migas. Semetara terkait dengan harga yang ditawarkan pemerintah, dimana sebelumnya menteri ESDM berkata kalau rata-rata kontrak jual gas tangguh adalah US$ 7 per MMbtu hingga US$ 8 per MMbtu. Lilik berkomentar persoalan harga dan volume masih bisa dinegosikan, sekarang yang terpenting gas nya ada dulu, serta volume tersedia berapa. BY;Ris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

gunakan bahasa indonesia, boleh juga dalam bahasa inggris