Kamis, 05 Februari 2009

IBT edisi 2/2/2009

BBM Industri Pertamina Seharusnya Bisa Turun 10 Persen Pengusaha amat menyayangkan keputusan Pertamina (Persero) yang terus mempertahankan harga bahan bakar minyak (BBM) industri atau non subsidi. Seperti Pertamax, Pertamax Plus dan Pertamina Dex tidak mengalami perubahan dari harga periode sebelumnya (15 Januari 2009). Padahal dengan crude dunia US$ 45 per barel saja, BBM tersebut sudah bisa turun 10 persen. Direktur Executice Reforminer Institute, Pri Agung Rahkmanto, ketika dihubungi Indonesia business today, Minggu (1/2) berkata seharusnya harga BBM industri sudah bisa turun. “Dengan crude US$ 45 per barel, kurs Rp 11.000 per dolar Amerika, harga ke ekonomian premium tidak lebih dari Rp 4.000 per liter, solar Rp 5.300 per liter. Paling tidak harga BBM industri sudah bisa turun hingga 10 persen dari harga sekarang,” kata Pri Agung. Sebelumnya, kelompok pengusaha mengeluhkan kebijakan Pertamina yang terus mempertahankan harga BBM Industri. Padahal harga BBM subsidi sudah berulang kali diturunkan harganya. Bahkan Premium sendiri sudah tidak termasuk bahan bakar yang disubsidi Negara. Sebelumnya ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia, Sofyan Wanandi, berkata harga BBM industri seharusnya bisa turun. Ini akan sangat membantu meningkatkan gerak sektor ril Seperti diketahui, selama Januari 2009, Perseroan telah berhasil mempertahankan besaran harga BBM non subsidi nya pada harga periode 1 Januari 2009. Pada 15 Janurai Pertamina tetap mempertahankan besaran harga BBM non subsidi. Pada 1 Februari Pertamina kembali menahan harga. Harga Barang Turun Penurunan harga BBM subsidi perlahan memberikan manfaat yang berarti. Harga bahan makanan sebentar lagi akan turun. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Thomas Dharmawan ketika dihubungi terpisah berkata beberapa produk saya lihat sudah mulai menyesuaikan. Ada yang harganya turun, turunnya ada yang sekitar 6 persen. Beberapa produk yang mulai menyesuaikan adalah susu bubuk, minyak goreng dan tepung terigu. Namun penurunan harga produk baru sebatas perusahaan yang menggunakan bahan baku dari dalam negeri. Barang makanan yang banyak pakai bahan baku impor masih belum. Sebelumnya, Menteri Perdangan, Mari Elka Pangestu, berkata dampak langsung penurunan BBM terhadap harga makanan, bisa di lihat dengan mulai menurunkan harga barang kebutuhan pokok paling tidak 1 sampai 3 persen. Penurunan harga barang akan lebih terasa lagi dalam tiga atau empat bulan ke depan. Ketika tarif transportasi sudah alami penurunan. Ris Kontrak Chevron Di Langgak Hanya Sementara Kontrak bagi hasil (Productions Sharing Contract/PSC) Chevron Pasific Indonesia (CPI) di Blok Langgak, seyogyanya sudah berakhir per 19 Januari 2009. Namun, demi menjaga keberlangsungan produksi migas, pemerintah telah memperpanjang status Chevron maksimal selama satu tahun. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Evita Legowo, katanya, (29/1); status Chevron tidak lebih dari setahun di blok langgak. Sementara Chevron terus melakukan produksi migas, sebagai operator blok langgak. Pemerintah tidak akan berhenti mencari operator baru yang pantas mengeksploraso blok langgak. “Kami (pemerintah) sedang mencari siapa operator di blok ranggak, menggantikan Chevron,” ketus Evita Legowo. Katanya, kualitas operator baru nantinya, harus punya kemampuan paling kurang menyamai Chevron. “Operator akan dipilih paling lambat di akhir 2009,” tandasnya. Kapasitas produksi minyak blok langgak diperkirakan mencapai 400 barel per barel. Ditenderkan Juni Pemerintah kembali membuka tender wilayah kerja migas periode 2009. “Pembukaan tender akan dilakukan pada Juni mendatang,” kata Direktur Pengembangan Business Hulu Migas, Edy Hermantoro, kepada wartawan (29/1). Edi menambahkan kebanyakan lokasinya ada di laut dalam atau deep sea. Kebanyakan tersebar di Indonesia bagian timur. Proses tender akan dilakukan tetap dalam dua bentuk; regular tender dan joint study. Walaupun harga minyak mentah dunia (crude) semakin turun. Ini tidak mematikan semangat investor untuk mengembangkan bisnisnya. Malah sebaliknya, kondisi ini membuat investor malah untuk lebih giat menjalankan kegiatan bisnisnya. “biaya operasional seperti harga peralatan sewa serta biaya barang impor juga turun,” tandasnya. Adapun investor migas yang terus memburu blok migas baru di tengah krisis adalah; beberapa perusahan besar serta sangat berpengalaman. Seperti Total, Hess, Shell and Inpex. Mereka sangat tertarik untuk mendapatkan WK migas laut dalam. Blok laut dalam proses tender nya memakai regular tender. Ris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

gunakan bahasa indonesia, boleh juga dalam bahasa inggris