Senin, 26 Januari 2009

Patner Pertamina Di Natuna D Alpha

Partner Pertamina Ditentukan Q1 2009 Term And Conditions Blok Natuna D Alpha Segera Selesai JAKARTA---Kalau pun pemerintah sudah secara tegas memilih pertamina (Persero) menjadi operator blok natuna, nyatanya hingga kini masih ada banyak hal yang belum juga tuntas. “Urusan term and condition nya belum selesai. Masih tengah dalam pembicaraan antara pemerintah, dalam hal ini DESDM dengan Pertamina,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro kepada wartawan di Jakarta, kamis (22/1). Menteri ESDM berkata walaupun urusan term and conditions nya belum selesai bukan berarti status pertamina masih belum kuat di Natuna. Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Evita Legowo, berkata saat ini pemerintah sudah melakukan pembicaraan dengan pihak pertamina. Namun, Evita tidak mau menjelaskan kepada wartawan bagaimana bentuk term and conditions serta split nya. “ Semuanya masih dalam proses. Tunggu saja,” kata Evita. Mitra Pertamina Di Natuna Pertamina persero yang telah menerima mandat pemerintah tengah menjaring patner, untuk bersama-sama mengeksplorasi blok kaya gas alam tersebut. “Proses penentuan patner pertamina akan selesai pada quartal pertama 2009. Pada saat itu akan diketahui siapa patner Pertamina,” kata Wakil Direktur Utama Pertamina, Iin Arifin Takyan, kepada wartawan, Kamis (22/1). Iin Arifin Menambahkan saat ini, Pertamina tengah melakukan seleksi partner Pertamina untuk mengembangkan blok Natuna D Alpha. Jika sebelumnya Pertamina sudah mengantongi 8 perusahaan sebagai calon partnernya, kini Pertamina mulai mengevaluasi sisi komersial. "Pada tahap pertama sudah ada 8 perusahaan short listed. Sekarang kita sedang memilih partner dan masuk tahap komersial," tambahnya. Pertamina sendiri sudah menyerahkan 60 persen porsi ke kepemilikan sahamnya untuk patner, dan 40 persen untuknya. Hingga saat ini ada delapan calon patner yang tengah di uji oleh tim penguji, konsultan WoodMckenzie, yang telah tunjuk Perseroan untuk mencari patner Pertamina. Adapun delapan perusahaan peserta adalah;perusahaan yang dinilai layak telah dinyatakan masuk tahap kedua, yakni ExxonMobil, Total Indonesie, Chevron, Shell, StatOil (Norwegia), Eni Spa (Italia), Petronas, dan China National Petroleum Company (CNPC). Ris

1 komentar:

  1. Seharusnya pemerintah lebih tegas dalam mengambil keputusan. tidak boleh takut dengan perusahaan-perusahaan asing.

    BalasHapus

gunakan bahasa indonesia, boleh juga dalam bahasa inggris